Potensi dan Penelitian Arkeologi Daerah Blora
Blora sebagai salah satu sasaran penelitian arkeologi sudah berjalan sejak tahun 1970 an. Walaupun penelitian arkeologi telah sering dilakukan , akan tetepi masih bersifat parsial dan hasil antara penelitian yang satu dengan yang lain belum terintegrasikan dalam satu tujuan yang terkait dengan upaya pengembangannya. Dari kegiatan survey dapat diketahui adanya beberapa tabel yang memuat potensi sumber daya arkeologi dalam berbagai jenis karakteristiknya antara lain kondisi kebutuhan material, keterawatan, dan keterancaman dari suatu bahaya. Dari hasil survey tersebut akan dapat dinilai atau di bobot situs2 atau potensi sumber daya arkeologi yang mendesak untuk ditangani, kurang mendesak untuk dikelola lebih lanjut, ataupun situs2 yang perlu mendapatkan perhatian.
Fakta Unik dari Blora
Pusat penelian dan pengmbangan arkeologi nasional menetapkan kabupaten blora sebagai kawasan studi purba. Pasalnya sejumlah arkeolog banyak menemukan fosil2 dan peninggalan manusia purba di bekas endapan sungai bengawan solo purba. Penetapan ini sendiri dilakukan dalam seminar pengelolaan cagar budaya di blora pada 9 desember 2008. Peneliti senior pusat penelitian dan pengembangan arkeologi nasional. Prof. Truman Simanjuntak mengatakan blora memiliki sejarah hunian yang sangat panjang. Sejumlah arkeolog yang mengadakan penelitian di blora dapat menemukan dan mempelajari evolusi lingkungan, manusia dan budaya. Hal ini di buktikan dengan penemuan fosil manusia purba yang terakhir. homo soloensis di ngandong kecamatan kradenan blora.
Fakta Unik dari Blora
Berdasarkan kajian pusat penelitian dan pengembangan arkeologi nasional, di sepanjang daerah aliran sungai bengawan solo di blora terdapat 16 teras endapan yang membentang di kecamatan kradenen, kedungtuban dan cepu. Salah satunya adalah teras ngandong. Tinggi teras ini sekitar 28 m dari sungai bengawan solo sekarang. Kawasan itu menjadi pusat penelitian arkeologi sejak 1931, yang dirintis tim survey geologi belanda Ter har Oppenoorth Koenigwald. Tim itu menemukan 11 tengkorak dan dua tibia atau tulang kering. Pada 1977 sejumlah arkeolog dari balai arkeolog yokyakarta melanjutkan penelitian di kawasan blora bagian selatan itu. Semula mereka memfokuskan penelitian di dusun jigar desa mendenrejo kecamatan kredenan dengan luas area penelitian sekitar 2.500 m2.
Fakta Unik dari Blora
Mereka menemukan sumber daya arkeologi seperti fosil2 binatang purba seperti yang ditemukan di situs sangiran misalnya fosil gajah, rusa, kura2 dan kerbau. Pada saat itulah sejumlah erkeolog itu menyatakan lokasi temuan itu merupakan endapan sungai purba karena letaknya tidak jauh dari sungai bengawan solo purba karena letaknya tidak jauh dari sungai bengawan solo sekarang ini. Pada tahun2 selanjutnya hingga sekarang sejumlah arkeolog menemukan artefak2 zaman klasik dan perkembangan kerajaan2 hindhu buddha. Misalnya pada 1997 arkeolog menemukan sisa2 candi bata di desa kamolan kecamatan blora dan pada tahun 2008 pelataran berundak di desa sentono kecamatan kradenan.
sumber artikel Fakta Unik dari Blora : buku 1 ensiklopedia blora ( alam, budaya dan manusia )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar