Potensi Paleontologi di Daerah Blora
Paleontologi merupakan salah satu cabang yang mempelajari sejarah kehidupan di bumi pada masa lampau ( purba ) melalui rekaman kehidupan berupa fosil, termasuk mempelajari evolusi dan interaksi kehidupan beserta lingkungannya. Ilmu Paleontologi merupakan interaksi antara geologi dengan biologi, di sampiing juga mempunyai kaitan erat dengan Arkeologi, khususnya menyangkut kehidupan manusia purba. Paleontologi Vertebrata, mempelajari fosil hewan bertulang belakang, dari ikan, amfibi, reptilia, burung hingga mamalia, termasuk manusia purba. Paleontologi Invertebrata, tentang fosiil hewan tak bertulang belakang, seperti moluska, antropoda, ekinodermata, foraminafera dan koral.
Fosil Vertebrata, termasuk fosil manusia purba banyak ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Lokasi keterpadatan fosil vertebrata, khususnya di daerah sepanjang aliran sungai Bengawan Solo, antara lain : Patiayam ( Pati ), Sangiran, Sambungmacan ( Madiun ), Punung, Sampung, Wajak ( Pacitan ), dan Perning Mojokerto. Lokasi fosil vertebrata di Blora, antara lain terletak di desa Ngandong Kradenan Blora. Fosil Vertebrata di Daerah ini pertama kali ditemukan tahun 1931 oleh C. ter Haar dari Diens Van Den Mijnbouw ( sekarang badan geologi ) ketika melakukan penelitian geologi di daerah ini. Dilanjutkan ekskavasi pada 1931 - 1933 yang berhasil mengumpulkan ribuan fragmen fosil vertebrata, termasuk 11 tengkorak dan 2 tulang kaki (tibia) manusia purba yang dinamakan Homo (Javantropus) soloensis oleh w.w.f oppenoorth (1932) yang lalu dikenal sebagai "manusia solo". Di kalangan para ahli paleontologi, Solo Man disebut Homo erectus soloensis.
Di Megeri, sejak tahun 2004, tim riset vertebrata badan geologi mulai melakukan penelitian di daerah blora dengan fokus penelitian endapan teras bengawan solo. Penelitian ini berhasil menemukan lokasi yang kaya kandungan fragmen fosil vertebrata di bekas penggalian pasir di dusun sembungan, desa megeri kecmatan kradenan. Berhasil mengumpulkan ratusan fragmen fosil kerbau, banteng, gajah dan rusa. Salah satu temuan yang langka adalah fosil tengkorak harimau yang hampir lengkap, jenis panthera tigris soloensis. Di medalem dalam penelitian tahun 2006, di bekas galian pasir di dusun sunggun, desa medalem kecamatan kradenan diperoleh indikasi adanya fosil vertebreta.
artikel tentang Spektakuler di Blora di Temukan Fosil Gajah Lengkap !!! ini bersumber dari buku ensiklopedia blora (alam, budaya dan manusia) buku 1Spektakuler di Blora di Temukan Fosil Gajah Lengkap !!!Selanjutnya pada 23 Maret 2009 dilakukan penggalian uji (test pit) ditemukan kerangka hampir lengkap dari seekor gajah. Temuan termasuk spektakuler karena sejak dimulainya penelitian fosil vertebrata di indonesia tahun 1850 an ( 150 tahun lalu ) baru sekarang ditemukan satu individu lengkap fosil gajah. Dari berbagai tulang belulang yang di peroleh dapat di pastikan gajah ini termasuk dalam genus elephas, sedangkan spesiesnya di duga termasuk elephas hysudrintics, tetapi lebih primitif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar